Saat ini, pamor motor bebek (moped) bisa dikatakan semakin meredup. Ini tak lepas dari makin banyaknya varian motor sport dan motor matik (skuter matik) yang dikeluarkan oleh sebagian besar pabrikan. Imbasnya, minat konsumen ke segmen motor bebek pun menjadi berkurang.
![Jincheng lucky - jincheng-global.en.made-in-china.com]()
Jincheng lucky - jincheng-global.en.made-in-china.com
Kondisi ini juga melanda pabrikan motor asal China. Jika sebelumnya China terkenal dengan seri motor bebek yang banyak “meniru” motor buatan Jepang, maka kini pabrikan asal Negeri Tirai Bambu itu juga ramai-ramai membuat versi “tembakan” motor-motor sport atau skuter matik yang kini ramai beredar di pasaran.
Dengan banyaknya duplikat motor sport atau motor bebek, maka sangat jarang ditemui produk-produk baru keluaran China di segmen motor bebek. Berikut beberapa motor bebek baru produksi China (mocin) dalam lima tahun terakhir yang bisa kami himpun.
Star Paris
Motor ini pertama kali dirilis pada tahun 2015 lalu. Star Paris memiliki dimensi 1.850 mm x 715 mm x 1.030 mm dengan jarak sumbu roda 1.210 mm dan jarak terendah ke tanah mencapai 130 mm.
Untuk sektor jantung pacu, Star Paris menggendong mesin tipe horisontal, 4-stroke, silinder tunggal, air-cooled, berkapasitas 127cc. Dengan bekal tersebut, motor bebek ini mampu meletupkan tenaga 6,4 kW pada putaran 8.000 rpm dan torsi puncak 9,5 Nm pada putaran 5.000 rpm.
Selain itu, motor berbobot 96 kg ini juga dibekali tangki bahan bakar berkapasitas 3,8 liter. Sementara untuk akselerasinya, Star Paris mampu mencapai kecepatan maksimal 75 km/jam.
Chongqing Apsonic
Motor ini pertama kali dirilis pada awal 2016. Secara tampilan, Apsonic sangat mirip dengan Shogun 125 milik Suzuki yang tampak pada model lampu depan dan bodi secara keseluruhan.
Selebihnya, belum banyak detail spesifikasi yang terungkap dari motor ini. Hanya saja, motor yang diklaim populer di pasar Afrika ini mengusung mesin tipe 4-stroke, berkapasitas 125cc, dengan sistem pendingin udara. Selain itu, motor ini juga telah dibekali rem cakram di roda depan dan velg model racing.
Sega 110
Motor ini merupakan produksi pabrikan Wuxi Green Motor Co., Ltd yang berbasis di Provinsi Jiangsu, China. Sega 100 merupakan motor bebek yang ditujukan untuk kendaraan (transportasi sehari-hari).
Sega 110 memiliki dimensi 1.910 mm x 685 mm x 1.080 mm dengan jarak sumbu roda 1.250 mm dan berat mencapai 95 kg. Sebagai motor bebek standar, Sega 110 hanya dibekali rem drum (tromol) di roda belakang, sedangkan roda depan sudah mengusung rem cakram.
Untuk sektor jantung pacu, pihak pabrikan menyematkan mesin tipe 4-stroke, berkapasitas 108cc, silinder tunggal, berpendingin udara. Dengan bekal tersebut, motor ini mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 75 km/jam.
Chongqing C100 Biz
Meski buatan China, motor ini ternyata sangat populer di pasar Amerika Selatan. Ini bisa dilihat dari kapasitas produksi yang mencapai hingga 15.000 unit per bulan.
C100 Biz mengusung mesin bertipe 4-stroke, silinder tunggal, air-cooled, berkapasitas 109cc. Dengan bekal tersebut, motor berbobot kosong 95 kg ini mampu meletupkan daya 5,2 kW pada putaran 8.000 rpm dan torsi puncak 6,9 Nm pada putaran 6.000 rpm.
Selain itu, motor bebek ini juga dibekali tangki bahan bakar berkapasitas 3,5 liter, dengan konsumsi 2,1 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 100 km. Sementara kecepatan maksimum yang bisa diraihnya, menyentuh 85 km/jam.
Chongqing Wolf
Seperti saudaranya, C100 Biz, motor ini juga cukup populer di pasar otomotif Amerika Selatan. Ini bisa dilihat dari jumlah produksi yang mencapai 8.000 unit dalam satu bulan.
Wolf memiliki ukuran bodi 1.685 mm x 460 mm x 830 mm, dengan jarak sumbu roda 1.268 mm dan berat kosong mencapai 95 kg, serta jarak terendah ke tanah 130 mm. Sementara untuk sektor kaki-kakinya, motor ini menggunakan ban depan berukuran 2,5-17 dan ban belakang berukuran 2,75-17.
Beralih ke dapur pacu, Wolf menggendong mesin tipe 4-stroke, silinder tunggal, air-cooled, berkapasitas 109cc. Dengan bekal tersebut, motor ini mampu menumpahkan tenaga 5,2 kW pada putaran 8.000 rpm dan torsi puncak 6,9 Nm pada putaran 6.000 rpm, serta kecepatan maksimal mencapai 85 km/jam.
Jincheng Lucky
Nama Jincheng pada awal tahun 2000-an lalu sempat malang-melintang di pasar otomotif Indonesia. Meski kini jarang terdengar lagi di Tanah Air, namun pabrikan asal China itu tetap getol menelurkan motor bebek, salah satunya Jincheng Lucky.
Motor ini memiliki dimensi 1.900 mm x 700 mm x 1.050 mm, dengan bobot kosong mencapai 90 kg. Selain itu, Lucky juga dibekali tangki bahan bakar berkapasitas 4 liter, serta sistem starter kick dan electric.
Untuk jantung pacu, Jincheng Lucky menggendong mesin tipe 4-stroke, silinder tunggal, SOHC, air-cooled, berkapasitas 107cc. Dengan bekal tersebut, motor ini mampu meletupkan daya 5,2 kW pada putaran 7.500 rpm dan kecepatan maksimal 80 km/jam yang disalurkan melalui sistem transmisi manual empat percepatan.
Hoda 70
Dilihat dari namanya, motor ini merupakan duplikat dari C70, salah satu motor legendaris kepunyaan Honda. Tak cuma itu, kemiripan motor ini dengan Honda C70 juga tampak pada desain bodi, meski di sisi lain Hoda 70 mengusung model jok terpisah.
Hoda 70 merupakan salah satu motor milik Hoda International Group yang cukup laris di pasaran dengan produksi mencapai 40.000 unit per tahun. Motor ini memiliki dimensi 1.490 mm x 320 mm x 860 mm dengan jarak sumbu roda 1.220 mm dan berat kosong mencapai 79 kg.
Untuk sektor jantung pacu, Hoda 70 menggendong mesin tipe 4-stroke, silinder tunggal, berkapasitas 72cc yang mampu meletupkan daya 4,0 kW pada putaran 7.500 rpm dan torsi puncak 5,0 Nm pada putaran 4.500 rpm serta kecepatan maksimal 60 km/jam. Selain itu, motor ini juga didukung tangki bahan bakar berkapasitas 3,5 liter serta rem tromol di roda depan dan roda belakang.